Dampak kenaikan harga terhadap Produsen

Produsen merupakan orang yang menghasilkan produk. Produk tersebut memerlukan bahan – bahan dalam produksinya. Maka dampak yang paling jelas terjadi jika harga bahan – bahan naik. Produsen akan melakukan kebijakan dengan menurunkan jumlah produksi atau menaikan harga produksi untuk menutupi kerugian akibat dampak kenaikan harga.
Produsen itu macam-macam, ada produsen yang memproduksi makanan, minuman, peralatan listrik, lemari, kursi, dan lain-lain. Sesuai dengan pengertian produsen di atas, yaitu produsen adalah orang atau kelompok yang menghasilkan barang, maka produsen adalah pihak yang berinteraksi langsung dengan penjual bahan-bahan baku untuk membuat barang produksinya. Bila terjadi kenaikan harga terhadap barang-barang, sembako, atau bahan bakar, produsen adalah salah satu pihak yang terkena dampak langsungnya.
Kenaikan harga memang sangat menjengkelkan, bagi produsen mungkin hal ini cukup memusingkan. Mereka harus memutar otak bagaimana caranya menggunakan modal seminimal mungkin untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin, sesuai dengan prinsip ekonimi. Tentunya mereka harus berpikir lebih keras lagi jika terjadi kenaikan terhadap harga-harga barang.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri .


Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar

Gunadarma

Follower