SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI INDONESIA

ABSTRAK
Koperasi mengalami perjalanan yang amat panjang. Dari perjalanan koperasi pada masa penjajahan hingga masa kemerdekaan. Dimana pada saat itu, koperasi mengalami titik yang amat sangat mengkhawatirkan. Namun, awal mulanya koperasi berjalan mulus. Namun, pemerintahan belanda dan jepang membuat koperasi menjadi semakin buruk dan mengalami tingkat kehancuran. Sehingga tidak adanya kepercayaan dari masyarkat terhadap koperasi. pada masa kemerdekaan, koperasi sudah mulai bisa dikembangkan dan memberikan manfaat sepenuhnya kepada masyarakat, pemerintah memberikan pengertian dan fungsi koperasi kepada rakay untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap koperasi yang ada saat itu.

PENDAHULUAN
Sejak lama bangsa Indonesia telah mengenal kekeluargaan dan kegotong-royongan yang telah dilakukan lebih dulu oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Kebiasaan yang bersifat tidak mencari keuntungan ini, tertuang dalam Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang kemudian dijadikan dasar/pedoman pelaksanaan Koperasi. Kebiasaan-kebiasaan nenek moyang yang turun-temurun tersebut merupakan sifat-sifat hubungan sosial, tidak untuk meraih keuntungan dan menunjukkan usaha atau kegiatan atasdasar kesadaran pribadi dan kekeluargaan.
Bentuk-bentuk ini lebih bersifat kekeluargaan, kegotong-royongan, hubungan sosial, nonprofit dan kerjasama yang disebut Pra Koperasi. Pelaksanaan prakoperasi ini terutama terjadi dipedesaan masih saja dijumpai, meskipun arus globlisasi kini terus merambat hingga kepedesaan.
Bukan itu saja, Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia menjadi baru. Berbagai penemuan ditemukan di bidang teknologi hinga melahirkan tata dunia ekonomi yang baru. Tatanan dunia ekonomi yang menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan saja, yaitu kaum pemilik modal (kapitalisme). Kaum pemilik modal ini memanfaatkan penemuan baru tersebutdengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan memperkuat kedudukan ekonominya. Sehingga melahirkan persaingan bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi kapitalis/liberal sangat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada pemilik modal dan melahirkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat yang berekonomi lemah.
Sampai muncullah kesadaran masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri dari kemisikinan dan kemelaratan yang terjadi dengan mendirikan sebuah koperasi. Kemudian pada tahun 1844 lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart.
Di Jerman pun, Frederich Willhelm Raiffeisen dan Hermann Schulze memelopori Koperasi Simpan Pinjam. Di Perancis, muncul tokoh-tokoh Koperasi seperti Charles Fourier, Louis Blance, dan Ferdinand Lassalle. Demikian pula di Denmark. Denmark saat itu menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui koperasi.
Kemajuan industri di Eropa akhirnya meluas ke Negara-negara lain, ke Negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Bangsa Eropa mulai melebarkan sayapnya untuk memasarkan hasil industri sekaligus mencari bahan mentah untuk industri mereka. Awalnya kedatangan mereka murni hanya untuk berdagang namun, seketika saja berubah menjadi bentuk penjajahan yang memelaratkan masyarakat.
Bangsa Indonesia,telah dijajah oleh Belanda selama 3,5 abad dan setelah itu dijajah Jepang selama 3,5 tahun. Selama penjajahan, bangsa Indonesia berada dalam kemelaratan dan kesengsaraan yang begitu amat panjang. Penjajah melakukan penindasan yang kejam dan tak henti-hentinya terhadap rakyat dan kemudian mereka mengambil keuntungan dengan mengeruk hasil yang sebanyak-banyaknya dari kekayaan alam Indonesia. Penjajahan menjadikan perekonomian Indonesia menajdi terpuruk dan terbelakang. Masyarakat diperbodoh dan perbudak sehingga dengan mudah menjadi mangsa penipuan dan pemerasan kaum lintah darat, tengkulak, dan tukang ijon.
Koperasi pada saat itu memang lahir karena dari penderitaan sebagai mana terjadi di Eropa pertengahan abad ke-18. Di Indonesia pun koperasi ini lahir sebagai usaha memperbaiki ekonomi masyarakat yang ditindas oleh penjajah pada masa itu.
Untuk mengetahui perkembangan koperasi di Indonesia, sejarah perkembangan koperasi Indonesia dimasa penjajahan dan masa kemerdekaan.

PEMBAHASAN

MASA PENJAJAHAN
Pada masa penjajahan Belanda, gerakan koperasi pertama di Indonesia lahir dari inisatif
R. A. Wiriaatmadja pada tahun 1986. Wiriaatmadja berjasa menolong para pegawai, pedagang kecil dan petani dari kejaran lintah darat dengan melalui adanya koperasi.
Beliau dengan bantuan E. Sieberg, Asisten Residen Purwokerto, mendirikan Hulp-enSpaar Bank. Cita-cita Wiriaatmadja ini juga mendapat dukungan dari Wolf van Westerrode, pengganti Sieberg. Mereka mendirikan koperasi kredit sistem Raiffeisen.
Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan. Berdirinya Boedi Oetomo, pada tahun 1908 juga mencoba memajukan koperasi rumah tangga (koperasi konsumsi).
Begitu pun dengan berdirinya Serikat Islam pada tahun 1913 juga ikut membantu memajukan koperasi dengan bantuan modal dan mendirikan Toko Koperasi.
Hingga pada tahun 1927, usaha koperasi dilanjutkan oleh Indonesische Studie Club yang kemudian menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).
Pergerakan koperasi selama penjajahan Belanda tidak dapat berjalan ldengan lancar. Itu dikarenakan dari Pemerintah Belanda yang selalu berusaha menghalangi, baik secara langsug maupun tidak langsung. Selain itu, kesadaran masyarakat atas koperasi sangat rendah pada saat itu akibat penderitaan yang dialaminya.
Maka, untuk membatasi laju perkembangan koperasi, pemerintah Belanda segera mengeluarkan peraturan koperasi Besluit 7 April No. 431 tahun 1915.
Berdasarkan peraturan ini rakyat tidak mungkin mendirikan koperasi dikarenakan :
  1. Mendirikan koperasi harus mendapat izin dari gubernur jenderal
  2. Akta dibuat dengan perantaraan notaris dan dalam bahasa Belanda
  3. Ongkos materai sebesar 50 golden
  4. Hak tanah harus menurut hukum Eropa
  5. Harus diumumkan di Javasche Courant yang biayanya juga tinggi

dengan beralakunya peraturan tersebut, mengakibatkan munculnya reaksi dari kaum pergerakan nasional dan para penganjur koperasi. Oleh karena itu, pada tahun 1920 pemerintah Belanda membentuk “ Panitia Koperasi ” yang diketuai oleh J. H. Boeke yang bertugas untuk meneliti mengenai perlunya koperasi. Kemudian pada tahun 1927 pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan No. 91 yang lebih ringan dari perturan 1915. isi peraturan tersebut antara lain :
  1. Akta tidak perlu dengan perantaraan notaries, tetapi cukup didaftarkan pada Penasehat Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi serta dapat ditulis dalam bahasa daerah
  2. Ongkos materai 3 golden
  3. Hak tanah dapat menurut hukum adat
  4. Berlaku untuk orang Indonesia asli, yang mempunyai hak badan hukum secara adat

Dengan keluarnya peraturan itu, gerakan koperasi mulai tumbuh dan berkembang kembali. Namun, pada tahun 1933, pemerintah Belanda mengeluarkan lagi peraturan No. 108 sebagai pengganti peraturan yang dikeluarkan pada tahun 1915. Peraturan ini merupakan salinan dari peraturan koperasi Belanda tahun1925, sehingga tidak cocok dan sukar dilaksanakan oleh rakyat. Pada masa penjajahan Jepang pun, koperasi mengalami nasib yang lebih buruk dari itu. Munculnya Kumiai yaitu koperasi model Jepang, yang awal mulanya bertugas untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan rakyat. Namun hal itu hanya sebagai alat dari Jepang untuk mengumpulkan hasil bumi dan barang-barang kebutuhan untuk Jepang.
Walau hanya berlangsung selama 3,5 tahun tetapi rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang sangat berat. Jadi, pada masa penjajahan Jepang koperasi Indonesia dapat dikatakan mati.

MASA KEMERDEKAAN
Setelah kemerdekaan dikumandangkan bagi bangsa Indonesia, pemerintah serta seluruh rakyat Indonesia segera menata ulang kembali kehidupan ekonomi. Sesuai dengan tuntutan UUD 1945 pasal 33, perekonomian Indonesia harus didasarkan pada asas kekeluargaan. Dengan demikian, kehadiran dan peranan koperasi didalam perekonomian nasional Indonesia telah mempunyai dasar konstitusi yang kuat.
Di masa kemerdekaan, koperasi tidak lagi sebagai reaksi atas penderitaan akibat penjajahan, melainkan koperasi menjadi usaha bersama untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang didasarkan pada asas kekeluargaan, yang mana ini ciri khas bangsa Indonesia, yaitu gotong royong.
Namun karena sistem pemerintahan yang berubah-ubah pada saat itu, maka terjadi titik kehancuran koperasi Indonesia menjelang pemberontakan G30S / PKI. Partai-partai memanfaatkan adanya koperasi itu untuk kepentingan partainya, bahkan ada yang menjadikan koperasi sebagai alat pemerasan rakyat untuk memperkaya diri sendiri, yang dapat merugikan koperasi itu sendiri sehingga masyarakat kehilangan kepercayaannya dan takut menjadi anggota koperasi.
Pembangunan baru dapat dilaksanakan setelah pemerintah berhasil menumpaskan pemberontakan G30S / PKI. Pada masa pasca kemerdekaan koperasi memang dapat dikatakan berkembang tetapi pada masa itu membuat perkembangan koperasi berjalan lambat. Namun, pada tahun 1947 pemerintah berhasil melangsungkan Kongres Koperasi I diTasikmalaya, Jawa Barat.
Kongres Koperasi I tersebut menghasilkan keputusan, diantaranya :
1.                mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2.                menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3.                menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut :
1.                Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI
2.                Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3.                Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4.                Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
Akan tetapi, adapun hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi itu sendiri, antara lain dikarenakan oleh :
1.                kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah
2.                pengalaman masa lampau mengakibtakan masyarakat tetap merasa curiga terhadap koperasi
3.                pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah
dibawah ini kebijakan yang dibuat pemerintah untuk melaksanakan program perkoperasian. Yaitu antara lain :
1.                menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi
2.                memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
3.                memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun pertanian yang bermodal kecil
Pemerintah perlu membantu para petani yang kebanyakan terlibat hutang dengan para rentenir. Yaitu dengan cara membantu mereka, mendirikan koperasi di kalangan  mereka. Dengan begitu pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Hal itu untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi dikalangan masyarakat.

KESIMPULAN
Dari bacaan diatas, dapat disimpulkan bahwa koperasi pada masa penjajahan berbeda dengan saat ini. Dari masa penjajahan belanda hingga penjajahan jepang, perkembangan koperasi bukan makin membaik, malah semakin memburuk dan koperasi saat itu berada pada titik kehancuran. Namun, setelah kemerdekaan didapatkan indonesia, pemerintah segera menata kembali sistem perekonomian yang tentunya berazaskan kekeluargaan dan gotong –royong, yang merupakan ciri khas bangsa indonesia. Hingga terbentuknya koperasi, yang juga merupakan berazaskan kekeluargaan. Sehingga pemerintah indonesia saat itu mengeluarkan kebijakan yang mana untuk melaksanakan program perkoperasian yang baik. Tidak hanya itu, dengan adanya koperasi dapat membantu para petani yang terlibat hutang dengan rentenir dengan memberikan bantuan berupa kredit melalui koperasi yang sudah dibentuk dan didirikan dikalangan mereka. Itu semua guna mengembalikan kepercayaan masyarakat akan koperasi dan menanamkan pengertian dan fungsi koperasi dikalangan mereka

MAKALAH SOFT SKILL BAHASA INDONESIA
Nama :Eka yulianti
Npm : 16109550
Kelas : 3KA22
UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 =======================================================================
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmat petunjuk dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai hampir jaman. Adapun makalah ini disusun untuk melengkapi tugas softskill Bahasa Indonesia jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma. Pasa kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kekurangan tersebut. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 29 April 2012
Penulis =======================================================================
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................iii
1. Pendahuluan..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................1
1.2 Ruang Lingkup....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................1
2. Pembahasan..........................................................................................2
2.1 Kayu Manis ........................................................................................2
2.2 Cara Penyajian ...................................................................................2
2.3 Manfaat Kayu Manis...........................................................................3
3. Kesimpulan...........................................................................................4
Daftar Pustaka..........................................................................................iv =======================================================================
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini pengetahuan masyarakat akan adanya khasiat-khasiat dari tanaman-tanaman herbal cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan orang tua atau bahkan nenek moyang kita jaman dahulu. Padahal khasiat dari tanaman herbal tidak kalah baik dengan obat-obatan yang ada, bahkan tamanan helbah justru lebih ramah lingkungan karna kebanyakan dari tanaman-tanaman tersebut tidak memiliki efek samping. Penulis mencoba untuk memberikan penjelasan tentang khasiat dari salah satu tanaman herbal dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Maka dari itu penulis mengangkat judul “Manis dan Sehatnya Kayu Manis” yang menjelaskan tentang manfaat yang dapat di hasilkan oleh kayu manis.
1.2 Ruang Lingkup Batasan masalah yang penulis ambil dalam makalah ini yaitu membahas khasiat dari kayu manis.
1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah unuk memberikan penambahan pengetahuan kepada masyarakat tentang khasiat dari tanama kayu manis, sehingga masyarakat dapat mencoba sebagai alternatif pengobatan apabila dalam keadaan yang mendesak. =======================================================================
2. PEMBAHASAN
2.1 Kayu Manis
Cinnamon merupakan nama lain dari kayu manis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kayu yang manis. Tanaman ini banyak tumbuh di Pulau Jawa. Termasuk dalam famili Laureceae, pohon kayu manis (atau nama ilmiahnya Cinnamomum Zeylanicum), pohon kayu memiliki tinggi maksimum 9 meter dengan kulit kayu berwarna abu-abu licin. Daunnya berbentuk mata tombak dengan panjang sekitar 20 cm dan lebar 5 cm. Daun berwarna hijau pada bagian atas dan warna putih pada bagian bawah. Berbunga kecil dengan warna putih atau kekuning-kuningan yang membentuk gugusan. Bagian dari pohon kayu manis yang dimanfaatkan adalah kayu bagian dalam yang berwarna lebih gelap karena pada bagian dalam tercium bau yang harum sedangkan kulit bagian luar tidak berbau harum. Bagian dalam kulit kayu ini akan dikeringkan di bawah sinar matahari. Hasilnya, kulit kayu akan membentuk gulungan yang kemudian dipotong sepanjang 5-8 cm menjadi batang-batang kecil atau ditumbuk menjadi bentuk bubuk. Bentuk seperti inilah yang biasa kita temukan dan dimanfaatkan sebagai pengharum dan penambah rasa pada makanan, minuman atau dijadikan bahan aromaterapi dan parfum.
2.2 Cara Penyajian
Beberapa cara penyajian kayu manis sebagai penikmat pada makanan dan minuman antara lain: Gunakan batang kayu manis ukuran kecil sebagai pengaduk pada minuman panas seperti cokelat, susu panas atau pada minuman sereal. Diseduh bersamaan dengan teh. Campurkan bubuk kayu manis pada kue atau tambahkan potongan-potongan kecil kayu manis sebagai penghias kue Anda. Dipakai sebagai bumbu pada masakan seperti saat memmbuat nasi, pasta, daging atau sayur.
2.3 Manfaat Kayu Manis
Selain sebagai pengharum dan penguat rasa pada makanan dan minuman, kayu manis atau cinnamon memiliki beberapa khasiat untuk meredakan masalah kesehatan karena kayu manis mengandung mangan, zat besi dan kalsium. Manfaatnya untuk keluhan kesehatan, antara lain untuk menurunkan gula darah, menurunkan kolestrol, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya ingat, meredakan nyeri otot dan sendi, mengatasi masalah gusi dan gigi, sariawan, meredakan sakit kepala, migren, mengatasi radang tenggorokan, meringankan masalah perut dan kram saat haid serta menghilangkan masalah bau mulut. Anda dapat meminum rebusan parutan kayu manis untuk mencoba mengatasi masalah kesehatan yang Anda alami apabila Anda tidak mencampur dengan makanan atau minuman. Untuk masalah radang tenggorokan, sariawan atau bau mulut, cukup dengan berkumur dengan rebusan air dengan perbandingan ½ sendok teh kayu manis dengan 1 gelas air. Untuk penyimpanan lebih lama, kayu manis dalam bentuk bubuk lebih tepat karena dapat disimpan selama 6 bulan, sedangkan kayu manis batangan tidak selama kayu manis dalam bentuk bubuk. Simpan kayu manis dalam tempat yang sejuk, kering dan gelap. =======================================================================
3. KESIMPULAN
Dari makalah di atas dapat di simpulkan bahwa kayu manis ternyata bukan hanya dapat di gunakan sebagai bumbu masakan tetapi juga dapat digunakan sebagai pengharum ruangan dan dapat juga digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti : menurunkan gula darah, menurunkan kolestrol, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya ingat, meredakan nyeri otot dan sendi, mengatasi masalah gusi dan gigi, sariawan, meredakan sakit kepala, migren, mengatasi radang tenggorokan, meringankan masalah perut dan kram saat haid serta menghilangkan masalah bau mulut. =======================================================================
DAFTAR PUSTAKA
[1] kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/387-kayu-manis-cinnamon.html

1. Data Publikasi
a. Judul Tulisan : Manis dan Sehatnya Kayu Manis
b. Penerbit : kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/387-kayu-manis-cinnamon.html
c. Tanggal Pengunduhan : 28 Maret 2012
d. Tema : Kesehatan

2. Ringkasan
Nama lain dari kayu manis adalah cinnamon yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kayu yang manis. Tanaman ini banyak terdapat di pulau jawa. Pohon kayu manis memiliki tinggi maksimum 9 meter dengan kulit kayu yang berwarna abu-abu. Dengan panjang daun 20 cm dan lebar 5 cm. Bagian dari pohon kayu manis yang digunakan adalah batang bagian dalam karena tercium bau harum.
Bagian batang dari kayu manis ini dapat digunakan sebagai pengharum dan penambah rasa pada makanan, minuman atau dijadikan sebagai bahan aroma terapi dan parfum. Kayu manis memiliki hasiat untuk kesehatan karena mengandung mangan, zat besi dan kalsium, kayu manis bermanfaat untuk menurunkan gula darah, kolestrol, tekanan darah, meningkatkan daya ingat, meredakan nyeri otot dan sendi, mengatasi masalah gusi dan gigi, sariawan, meredakan sakit kepela, migren, mengatasi radang tenggorokan.

3. Keunggulan
a. Menambah pengetahuan.
b. Kata-kata yang digunakan mudah dipahami.
4. Kelemahan
Tidak ada kelemahan dalam artikel ini.
5. Pendapat Akhir/ Saran
Artikel ini harus di baca karena memiliki pengetahuan yang baru tentang kayu manis yang bukan hanya dapat digunakan untuk pengharum makanan, tetapi juga baik untuk kesehatan karena dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit.


"Universitas Gunadarma - Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi"

Manfaat Goji Berry - Belakangan ini berbagai iklan jus buah goji berry ramai menghiasi layar kaca. Mereka mengklaim kalau produk yang mereka buat dari buah goji berry sangat kaya akan anti oksidan. Benarkah?

Banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal buah goji berry. Memang goji berry ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Goji berry lebih dikenal dan banyak dibudidayakan di Cina, Jepang, Tibet, Amerika, Thailand, Vietnam, dan India.

Lantas apa saja manfaat goji berry bagi kesehatan?
Buah goji berry mengandung nutrisi yang sangat beragam, antara lain karbohidrat, protein, lemak, serat, energi, mineral, asam amino, serta berbagai macam vitamin dan pigmen fenolat yang berkaitan dengan anti oksidan.

Banyak manfaat kesehatan yang didapat dari buah goji berry, diantaranya dapat menurunkan kolesterol, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menunda proses penuaan dini, menambah vitalitas seksual, mengurangi gangguan sakit kepala, mengatasi insomnia, mengatasi mual saat hamil, membantu menurunkan berat badan, menambah kesuburan, membantu mengatasi asam urat, mengatasi batuk kering, memperkuat penglihatan, serta memperkuat otot, tulang dan gigi.

Untuk memperoleh manfaat dari buah goji berry, anda dapat mengkonsumsi buah goji berry ini dengan cara di jus.
Semoga bermanfaat.

sumber :
http://gerry-tk.blogspot.com/2011/11/manfaat-buah-goji-berry-bagi-kesehatan.html

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

Sumber :
http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia

Dampak positinya adalah meningkatkan kerja sama dengan negara lain, tumbuhnya rasa persaudaraan dengan negara lain sehingga memiliki hubungan yang baik dengan negara lain, meningkatnya derajat negara dimata negara lain. Dampak negatifnya adalah masuknya kebudayaan asing secara bebas di negara kita sehingga kebudayaan negara sedniri mulai tergeser, kerja sama dengan negara lain membuat jarak temu untuk melakukan transaksi jarang sehingga dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan.
Untuk itu mari kita melakukan hubungan baik dengan negara lain dengan mengadakan kerja sama dalam bidang ekonomi,sosial, politik dan lainnya untuk meningkatkan pendapatan nasional.

Meskipun setiap negara sedang berkembang memiliki perbedaan antar negara dan klasifikasinya, namun sebagian besar memiliki tujuan yang sama. Tujuan mereka diantaranya adalah :
Memerangi Kemiskinan
Mengurangi Ketidak merataan
Mengurangi Pengangguran
Memenuhi Standar minimum pendidikan, kesehatan, perumahan dan makanan bagi masyarakat
Memperluas kesempatan di bidang ekonomi dan sosial serta menempa persatuan bangsa
Selain tersebut di atas terdapat pula kesamaan masalah yang dihadapi tetapi dengan kadar yang berbeda-beda yaitu :
Kemiskinan yang kronis dan meluas
Tingkat pengangguran yang tinggi dan cenderung meningkat terus
ketidakmerataan distribusi pendapatan yang semakin melebar
Rendahnya tingkat produktivitas di sektor pertanian
Kesempatan ekonomi antara desa dan kota
Kurangnya pelayanan kesehatan dan pendidikan
Memburuknya neraca pembayaran dan hutang luar negeri
meningkatnya ketergantungan teknologi terhadap luar negeri
Lemahnya kelembagaan dan sistem penilaian
Tinjauan tentang perbedaan struktur ekonomi dunia ketiga

Terdapat tujuh komponen utama perbedaan diantara negara sedang berkembang :
Ukuran Negara (Geografis, Penduduk dan pendapatan)
Evolusi Sejarah
Sumberdaya manusia dan fisik
Kepentingan relatif sektor pemerintahan dan swasta
Sifat struktur industri
Tingkat ketergantungan terhadap ekonomi luar negeri dan kekuasaan politik
Pembagian kekuasaan, kelembagaan dan politik luar negeri
Ukuran negara dan Tingkat Pendapatan

Luasnya suatu negara, penduduk serta tingkat pendapatanperkapita merupakan determinan potensi ekonomi yang penting dan faktor yang membedakan antar negara sedang berkembang. Diantara 143 negara berkembang anggota PBB, 104 negara diantaranya berpenduduk kurang dari 15 juta jiwa dan 75 negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa. Negara besar yang padat penduduknya hidup berdampingan dengan negara kecil yang berpenduduk sedikit, negara dengan wilayah yang luas biasanya memiliki keuntungan dari tersedianya macam-macam sumber daya, potensi pasar yang luas dan kurang bergantung kepada produk dan bahan baku dari luar, tetapi meski demikian timbul permasalahan dari pengawasan administratif kesatuan nasional dan ketidak sinambungan regional dimana ketidakmerataan pendapatan nasional menjadi persoalan. Sehingga tidak menjamin bahwa negara dengan luas wilayah yang besar akan menciptakan pendapatan yang besar bagi masyarakatnya misalnya saja India dengan penduduk sekira 140 juta jiwa ternyata tingkat pendapatan perkapita pertahun sebesar $265 US, sedangkan Singapura dengan penduduk sekira 2,6 juta jiwa berpendapatan perkapita pertahun mencapai $5.900US (data tahun 1993)

Latar Belakang Sejarah

Kebanyakan negara Asia dan Afrika pernah dijajah oleh negara Erofa seperti Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Portugal dan Spanyol. Struktur Perekonomian, pendidikan dan lembaga sosial negara tersebut dibentuk oleh bekas negara penjajah. Sehingga setiap negara yang pernah dijajah oleh negara yang berbeda-beda akan memiliki kebudayaan, pembentukan kelembagaan dan sosial yang berbeda-beda pula. Seperti India yang dijajah oleh Inggris, Philipina yang dijajah Spanyol dan Amerika, Vietnam dijajah oleh Perancis dan Indonesia yang dijajah oleh Belanda.

Sumber Fisik dan Manusia

Potensi pertumbuhan ekonoi suatu negara sebagian besar dipengaruhi oleh sumberdaya fisik (tanah, mineral, dan bahan mentah lainnya) serta sumber daya manusia (baik jumlah maupun tingkat pendidikan). Sumber daya manusia tidak terbatas pada jumlah dan pendidikannya saja tetapi juga meliputi pandangan kebudayaan mereka, sikap terhadap pekerjaan dan keinginan untuk memperbaiki diri. selanjutnya tingkat kecakapan administratif seringkali menentukan kemampuan sektor pemerintah dalam mengubah struktur produksi dalam waktu yang tepat. Disini seseorang akan terlibat dengan masalah rumitnya hubungan antar kebudayaan, tradisi, agama, kesukuan dan pemecahan atau penyatuan suku. Jadi, bentuk sifat sumberdaya manusia dalam suatu negara merupakan determinan struktur ekonomi yang penting.

Peranan Sektor Pemerintah dan Swasta

Sebagian besar negara berkembang menganut sistem ekonomi campuran, yaitu sektor pemerintah dan swasta ikut campur dalam menggunakan sumber daya. Pembagian antar dua sektor tersebut masing-masing secara relatif umumnya ditentukan oleh situasi historis dan politis.
Besarnya pemilikan oleh pihak asing disektor swasta merupakan variabel yang penting untuk menentukan perbedaan diantara negara negara berkembang, Sektor swasta besar yang dimiliki oleh pihak asing biasanya mendorong timbulnya masalah serta kesempatan politis dan ekonomis yang ditemui. Misalnya negara Afrika yang seringkali mengalami kekurangan sumber daya manusia terdidik cenderung lebih menitik beratkan aktivitas sektor pemerintahan dan perusahaan negara berdasarkan asumsi bahwa kekurangan sumber daya terdidik dapat diatasi dengan koordinasi daripada melalui pemecahan administratif dan kewirausahaan.

Struktur Industri

Sebagian besar negara berkembang merupakan negara agraris, pertanian baik untuk keperluan konsumsi sendiri maupun komersial, merupakan aktivitas ekonomi utama ditinjau dari sudut distribusi penggunaan angkatan kerja maupun ditinjau daru proporsi sumbangan dalam GNP.
Peranan sektor manufaktur dan jasa diantara negara berkembang juga memperlihatkan perbedaan yang besar. Walaupun terdapat persamaan masalah namun strategi pembangunan di negara berkembang berbeda-beda, tergantung kepada sifat alam, struktur dan tingkat saling ketergantungan antara sektor primer (pertanian, kehutanan, perikanan), sektor industri sekunder (umumnya bidang manufaktur) dan sektor industri tersier (perdagangan, keuangan, transportasi dan jasa).

Ketergantungan Terhadap Luar negeri; Ekonomi, Politik dan Kebudayaan

Bagi negara berkembang, ketergantungan tersebut sangat tinggi tingkatnya, bahkan beberapa kasus menyentuh pada hampir semua tingkat kehidupan. Kebanyakan negara kecil sangat tergantung pada perdagangan luar negeri dengan negara maju. Hampir semua negara kecil tergantung pada impor teknologi produksi yang umumnya tidak cocok dengan kondisi negara tersebut.

Walaupun tingkat ketergantungan ekonomi sangat tinggi, yakni dalam bentuk transfer barang dan teknologi, namun ada juga keuntungannya yaitu berupa transmisi kelembagaan (umumnya sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan), nilai-nilai, pola konsumsi, serta sikap hidup, bekerja dan bersikap diri.

Struktur Politik, Kekuasaan dan Kelompok Penekan

Konstelasi kepentingan dan kekuasaan diantara berbagai kelompok masyarakat dikebanyakan negara berkembang lahir sebagai akibat sejarah politik ekonomi dan sosial yang berbeda satu dengan lainnya. Tanpa memandang pembagian kekuasaan diantara angkatan bersenjata, kaum industrialis, dan tuan tanah Amerika Latin, kaum politisi dan pejabat tinggi pemerintahan di Afrika, para raja minyak dan mogul-mogul keuangan di Timur Tengah, rentenir dan industrialis Asia yang kaya, kebanyakan negara berkembang secara langsung atau tidak langsung diperintah oleh segelintir elit dibandingkan dengan apa yang terjadi dinegara maju.

Oleh karena itu, setiap perubahan ekonomi dan sosial memerlukan dukungan dari kelompok elit, baik melalui persuasi meupun paksaan dan jika perlu menyingkirkan mereka dengan kekuatan. Jalan manapun yang ditempuh, pembangunan ekonomi dan sosial tidak mungkin dilakukan tanpa mengubah lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi suatu negara (misalnya sistem sewa tanah, struktur pendidikan, hubungan pasar tenaga kerja, undang-undang hak milik, pembagian dan pengawasan harta keuangan dan fisik, undang-undang perpajakan dan warisan dan peraturan perkreditan).

Dalam bagian ini mengenai pendapatan nasional/negara dan dampak bagi dalam negeri. Sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa itu pendapatan nasional. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Sebuah pendapatan itu baik bagi pemasukan untuk negara kita. Dengan masuknya pendapatan yang ada maka negara pun akan mengalami penaikan derajat dimata dunia.
Dampak positif dari pendapatan nasional untuk dalam negeri adalah mendorong perekonomian lebih baik, meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sedangkan dampak negatifnya adalah keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian menurun . Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Untuk itu mari kita tingkat kan pendapatan nasional bagi dalam negeri melalui berbagai bidang, misal dalam bisang politik, ekonomi, pertanian, sosial dan lainnya.

1. Pengertian Pendapatan Nasional
Dalam ilmu ekonomi pendapatan nasional merupakan konsep yang menarik untuk
dipelajari. Setiap kegiatan ekonomi dalam suatu negara pasti berkaitan pendapatan
nasional. Tingkat perkembangan ekonomi suatu negara juga dapat dilihat dari pendapatan
nasionalnya. Usaha-usaha pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara pasti
diarahkan untuk meningkatkan untuk menstabilkan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Setiap
negara memiliki suatu sistem perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut
merupakan suatu cara mengumpulkan informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai
berikut.
a. Nilai berbagai ibarang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional
c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan
untuk menciptakan produk nasional tersebut.
2. Konsep-Konsep Pendapatan Nasional
a. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi
oleh suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa
yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh penduduk
negara lain yang tinggal di negara bersangkutan.
b. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
masyarakat suatu negara selama periode tetentu baik yang tinggal di dalam negeri
maupun di luar negeri.
c. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP)
Produk Nasional Neto adalah produk nasional bruto dikurangi penyusutan barangbarang
pengganti modal dalam proses produksi.
d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) = NNI
Pendapatan Nasional Neto adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak
langsung dan ditambah dengan subsidi
e. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI)
Pendapatan Perongan adalah seluruh jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar
sampai di tangan masyarakat ditulis dalam rumus: PI = NNI = transfer payment –
(laba ditahan + iuran asudanri + iuran jaminan sosial + pajak perseorangan)
f. Pendapatan Disposable/ setelah pajak (Disposible Income)
Pendapatan Disposible adalah pendapatan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Rumusnya: Disposible Income = Personal Income – Pajak Penghasilan.
g. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode tertentu.
II. Metode Perhitungan Pendapatan Naisonal
Ada beberapa pendekatan untu menghitung pendapatan nasional antara lain sebagai berikut:
1. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi.
a. Kompensasi untuk pekerja
Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya.
b. Keuntungan Perusahaan
Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya
c. Pendapatan Usaha Perorangan
Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, seperti petani
d. Pendapatan Sewa
Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang digunakan untuk kegiatan ekonomi
e. Bunga Netto
Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri
Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut
NI = Yw + Yr + Yi + Yp
Keterangan :
NI = Pendapatan Nasional
Yw = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
Yr = Pendapatan bersih dari sewa
Yi = Pendapatan dari bunga
Yp = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
2. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah eluruh banda dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian.
Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M)
Pendekatan ini dapat dirumuskan:
PDB = C + I + G + (X-M) atau
PDB = C + S + G + (X-M)
Keterangan :
PDB : Produk Domestik Bruto
C : Konsumsi rumah tangga
I : Investasi
S : Tabungan
G : Pengeluaran pemerintah
X : Total Expor
M : Total Impor
Perhitungan Pendapatan Nasional
Produk Pamesti Bruto (PPB)
Dikurangi pendapatan netto luar negeri
Produk Nasional Bruto (PNB)
Penyusutan
Produk Nasional Netto (NNP)
Pajak tak langsung
Pendapatan Nasional Netto (NNI)
Transfer payment
Dikurangi
Dana jamsos
Pajak penghasilan
Laba tak dibagi
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pajak langsung
Pendapatan disposibel (DI)
Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:
Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian
Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan nasional dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri.
Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut:
Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Listrik, gas, dan air minum
Bangunan
Perdagangan, hotel, dan restoran
Pengangkutan dan komunikasi
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Sewa rumah
Pemerintah dan pertahanan
Jasa-jasa lain
Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu
Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut.
Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian
Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi
Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil
Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah penduduknya.
Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah
Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita.
Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
Perhitungan pendapatan nasional berguna pula untuk membantu merumuskan kebijakan pemerintah. Seandainya kita menginginkan pertumbuhan produk nasional bruto setinggi 8%, maka perhitungan pendapatan nasional inilah yang kita lihat. Dengan mengetahui proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya.
Dari kecepatan pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor. Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi.
Pendapatan Per kapita
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Adapun rumusnya sebagai berikut.
Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah penduduk)
Pendapatan per kapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.
Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain
Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain
Sebagai data untuk kebijakan atau sebgai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi
Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara
Pendapatan per kapita sebagai barometer untuk mengukur taraf hidup rata-rata masyarakat suatu negara masih ada kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh berikut ini.
Tingginya pendapatan per kapita suatu negara dalam perhitungannya kurang memperhatikan aspek pemerataan distribusi pendapatan dan harga barang keperluan sehari-hari
Tingginya pendapatan per kapita belum tentu mencerminkan secara realistis tingkat kesejahteraan masyarakat, karena ada faktor-faktor lain yang sifatnya relatif atau sangat subjektif sehingga sulit diukur tingkat kesejahteraannya.
Tingginya pendapatan per kapita tidak menjelaskan mengenai masalah pengangguran yang ada serta berapa lama seseorang itu bekerja.
Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok
Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics)
Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695
Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355
Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)
Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355
Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M)
Pendekatan ini dapat dirumuskan:
PDB = C + I + G + (X-M) atau
PDB = C + S + G + (X-M)
Keterangan :
PDB : Produk Domestik Bruto
C : Konsumsi rumah tangga
I : Investasi
S : Tabungan
G : Pengeluaran pemerintah
X : Total Expor
M : Total Impor
Perhitungan Pendapatan Nasional
Produk Pamesti Bruto (PPB)
Dikurangi pendapatan netto luar negeri
Produk Nasional Bruto (PNB)
Penyusutan
Produk Nasional Netto (NNP)
Pajak tak langsung
Pendapatan Nasional Netto (NNI)
Transfer payment
Dikurangi
Dana jamsos
Pajak penghasilan
Laba tak dibagi
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pajak langsung
Pendapatan disposibel (DI)
Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:
Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian
Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan nasional dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri.
Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut:
Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Listrik, gas, dan air minum
Bangunan
Perdagangan, hotel, dan restoran
Pengangkutan dan komunikasi
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Sewa rumah
Pemerintah dan pertahanan
Jasa-jasa lain
Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu
Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut.
Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian
Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi
Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil
Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah penduduknya.
Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah
Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita.
Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
Perhitungan pendapatan nasional berguna pula untuk membantu merumuskan kebijakan pemerintah. Seandainya kita menginginkan pertumbuhan produk nasional bruto setinggi 8%, maka perhitungan pendapatan nasional inilah yang kita lihat. Dengan mengetahui proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya.
Dari kecepatan pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor. Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi.
Pendapatan Per kapita
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Adapun rumusnya sebagai berikut.
Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah penduduk)
Pendapatan per kapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.
Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain
Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain
Sebagai data untuk kebijakan atau sebgai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi
Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara
Pendapatan per kapita sebagai barometer untuk mengukur taraf hidup rata-rata masyarakat suatu negara masih ada kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh berikut ini.
Tingginya pendapatan per kapita suatu negara dalam perhitungannya kurang memperhatikan aspek pemerataan distribusi pendapatan dan harga barang keperluan sehari-hari
Tingginya pendapatan per kapita belum tentu mencerminkan secara realistis tingkat kesejahteraan masyarakat, karena ada faktor-faktor lain yang sifatnya relatif atau sangat subjektif sehingga sulit diukur tingkat kesejahteraannya.
Tingginya pendapatan per kapita tidak menjelaskan mengenai masalah pengangguran yang ada serta berapa lama seseorang itu bekerja.
Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok
Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics)
Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695
Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355
Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)
Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355
Manfaat perhitungan pendapatan per kapita:
1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun
2. Sebagai data perbandingan tingkat suatu negara dengan negara lain
3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup negara dengan negara lainnya
4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi
V. Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita
Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan pendapatan.
Untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan biasa digunakan Koefisien Gini (Gini Ratio). Adapu kurva yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase penduduk sebagai penerima pendapatan dengan persentase pendapatan yang nyata-nyata diterima disebut Kurva Lorenz.

Gunadarma

Follower